Little Kitty

Book

Every Book has its secrets

Love Letter

Remember Your First Love Letter

Post

Send Me a letter...

Sakura

Sakura Season in Japan

Monday, May 9, 2016

Family Issues (1) : Respect

Pernah ga sih saudara/saudari kamu bilang "pinjem dulu ya" atau "ambil dulu ya" padahal kalau sama orang asing yang bukan keluarga mereka langsung "membeli". Atau pernah ga sih keluarga kamu minta tarif jasa yang di bawah tarif standar cuma karena ikatan saudara?

Kebiasaan seperti itu memang kadang atau mungkin malah sering terjadi di beberapa keluarga. Kalau menurut saya pribadi hal seperti ini membuat saya merasa kurang dihargai sebagai keluarga... meskipun dengan alasan "kita kan keluarga" mereka melakukan hal seperti itu.

Ikatan keluarga bukan berarti alasan untuk bisa berlaku sewenang-wenang kan. Kita juga harus mengerti situasi dan kondisi. Misal, kalau meminjam atau "mengkredit" barang dengan keluarga beberapa orang sering mengundur-undur pembayaran/pengembalian. Alasannya sederhana... "Kan kita keluarga. Gampang. Nanti saya ke rumah."

Tapi bayangin kalau anda atau keluarga anda meminjam/kredit ke orang/perusahaan asing. Tentu akan lebih tepat waktu dan disiplin dalam pembayaran/pengembalian kan. Alasannya sederhana "image".

Dari hal tersebut saya pribadi bisa mengambil kesimpulan bahwa... "image mereka di depan umum itu lebih penting dari image mereka di dalam keluarga. Dan hal itu yang menjadi alasan mereka lebih respect terhadap orang asing daripada keluarga."

Kadang kita lupa bahwa keluargalah yang ada disaat kita jatuh atau butuh pertolongan. Tapi kita sering kali meremehkan dan melupakan hal itu. Kita lebih mementingkan "image" di depan orang yang bahkan ga kita kenal.

Saya sendiri ga yakin ini berhubungan sama kebudayaan atau kebiasaan atau memang cuma terjadi karena keegoisan. Tapi saya harap pembaca bisa lebih menghargai keluarga daripada orang lain yang mungkin ga anda kenal sebelumnya,

Bicara soal tarif jasa... saya punya pengalaman tersendiri. Kadang saya menyadari bahwa saya memberi tarif kecil bukan berarti saya bisa dipekerjakan secara semena-mena. Sekarang kan sudah bukan jaman kerja rodi atau romusha. Tapi keluarga saya ga mengerti tentang hal itu. Mereka lebih mementingkan tarif yang "kecil" itu daripada usaha yang telah saya lakukan. Apapun hasilnya,


Disaat mereka memberi tarif lebih besar terhadap orang asing yang bahkan pekerjaannya tidak sebanyak pekerjaan yang telah saya lakukan, saya merasa kecewa bukan main karena merasa posisi saya bahkan lebih rendah daripada orang asing tersebut. Ini bukan hanya masalah uang tapi juga pengertian dan pencapaian.

Ketika mereka bilang "kan biasanya juga tarifnya segini..." saya tidak merasa seperti keluarga tapi lebih ke "slave". Ini sih bukan keluarga tapi budak veteran... Apa asumsi itu salah?


Oleh karena itu kadang kita juga harus keras dalam menentukan tarif dan tegas dalam urusan bisnis. Ikatan keluarga bukan berarti ikatan volunteer. Biar bagaimana pun dunia memang tempat yang kejam bahkan di antara ikatan darah.
Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

About Me

Powered by Blogger.

Copyright © Seira Writing Zone | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com