Thursday, April 14, 2016

Vitruvhyn (First Version)

http://www.dogoilpress.com/data/wallpapers/25/FDS_560753.jpg 
“Pada zaman dahulu kala terdapat negeri yang damai dan tentram.” cerita seorang kakek pada sekelompok anak jalanan penghuni lorong-lorong gelap. “Di dalam negeri tersebut terdapat sebuah kerajaan megah yang disebut dengan Vitruvhyn. Kerajaan Vitruvhyn dipimpin oleh seorang raja yang sangat bijaksana dan seorang ratu yang baik hati. Bertolak belakang dengan kehidupan rakyatnya yang bahagia dan sejahtera, raja dan ratu merasa sangat sedih karena selama sepuluh tahun mereka menikah, mereka sama sekali belum dikaruniai keturunan satu pun. Kerajaan begitu sepi tanpa seorang anak pikir mereka.”
            “Cerita itu membosankan. Kupikir hanya anak perempuan saja yang pantas mendengarnya.” Ejek seorang anak laki-laki. Matanya memicing pada gadis yang seumuran dengannya, sekitar 9 tahun.
            “Kenapa kau memandangiku seperti itu, Will?!” protes sang gadis.
            “Apa kau tersinggung, Elia?” Will melayangkan sebuah seringai. “Kupikir kau bukan seorang gadis mengingat betapa garangnya dirimu.”
            Elia menatap Will dengan gusar seakan ingin mengikatnya di tiang gantung.
            “Sebaiknya kalian diam!” Si kakek tua berusaha melerai Elia dan Will yang akan dibuat menjadi bubur. “Bagaimana aku bisa melanjutkan ceritaku jika kau terus menyelanya?”
            “Diam kau pria tua!” bentak Will. “Kau bilang akan menceritakan sesuatu yang menarik. Penipu. Ceritamu itu membosankan. Aku sudah dengar cerita tentang putri yang menikahi pangeran ribuan kali. Semuanya sama saja. Dan semua hidup bahagia selamanya! Cih…” ucap Will gusar.
            “Kau salah.” Tukas si pria tua. “Pertama aku bukanlah penipu. Kedua aku tak pernah bilang kisahnya akan berakhir bahagia selamanya. Dan ketiga ini bukan hanya sekedar cerita dari pria tua sepertiku. Kau akan tahu bila kau mendengarkannya. Jadi, akankah kau diam sementara aku menceritakan kisah yang berawal dari tipu daya dan ketamakan sang raja. Atau kau akan mengusirku pergi dan meninggalkan semua kesenangannya?”
“Sebaiknya kau diam saja, Will.” Pinta seorang anak laki-laki remaja yang lebih tua. “Maaf, tapi bisakah kau lanjutkan kisahnya? Emily tak pernah punya kesempatan mendengarkan kisah dari seorang pendongeng sepertimu.” Ia merujuk pada seorang gadis kecil berusia enam tahun yang tengah bersandar di atas pangkuannya.
“Baiklah. Untuk gadis kecil ini akan kuberikan sentuhan cinta sejati seorang pangeran.” Ujar si pria tua pada Emily. Gadis itu balas menatapnya dengan mata berbinar. “Tapi pertama-tama…” lanjutnya. “Ikat lidah kalian semua.” dan ia pun melanjutkan ceritanya.
            “Karena raja dan ratu begitu sangat menginginkan seorang anak, mereka kemudian dengan gelap mata menemui penyihir terjahat di seluruh negeri, Voltra. Voltra menginginkan pertukaran. Ia akan memberikan sang raja seorang anak apabila raja juga memberikan setengah dari kerajaan untuknya. Tanpa pikir panjang raja pun setuju. Kemudian Voltra memberikan bayi perempuannya pada sang raja dengan ambisi menguasai seluruh kerajaan Vitruvhyn. Raja yang mengetahui ambisi Voltra langsung menyuruh sepasukan prajuruit untuk menangkap si penyihir dan membakar si penyihir di tiang gantung. Namun sebelum Voltra hangus terbakar ia mengutuk raja serta kerajaannya.
Kau raja yang picik! Berani sekali kau menipuku! bentak Voltra. Namun raja hanya menatapnya dingin. Jika aku tidak membunuhmu sekarang, maka sama saja aku menyerahkan seluruh kerajaanku dalam derita di tangan mu.
Tiba-tiba api membesar dan berubah menjadi biru menyala. Kau pikir semua akan berakhir dengan bahagia bagi kerajaanmu? Tidak semudah itu setelah apa yang kau perbuat padaku. Aku mengutukmu beserta seluruh kerajaanmu! Suatu hari nanti anakmu yang merupakan pemberian dariku akan membawa kemalangan bagi seluruh kerajaan. Dan kau beserta rakyatmu akan mati! NYAHAHAHAH  dan Voltra pun berubah menjadi debu.”
“Penyihir dan kutukan. Itu baru namanya cerita.” ujar Will bersemangat.
“Sshhh….” Timpal Elia.
            “Raja dan ratu kemudian memberi nama putri mereka Sera. 18 tahun kemudian saat Sera beranjak dewasa, ia merasa sudah sangat lelah karena terus terkurung di dalam istana. Pasti akan menyenangkan bertemu dengan rakyatnya dan mendapat teman pikirnya. Ia lalu diam-diam mengikuti pelayan kerajaan pergi ke luar istana menuju kota. Pada awalnya ia sangat menikmati turnya di dalam kota namun kemudian di tengah-tengah ramainya pasar Sera malah tersesat. Belum lagi ia malah bertemu dengan sekelompok preman jalanan. Kawanan preman itu menggoda Sera dan berusaha melakukan ini dan itu padanya. Beruntung tiba-tiba datang seorang pria bertudung perak menghajar para berandalan tersebut. Sang Putri pun terpana. Saat tudung orang tersebut terbuka, terlihat ketampanan yang tiada tara. Matanya yang berwarna emas memancarkan keberanian dan juga ketangguhan. Sang pria pun melihat kecantikan dan juga semangat yang tinggi dalam diri Sera. Dan pada detik itu juga muncullah benih-benih cinta diantara keduanya.
            Sang penyelamat lalu memperkenalkan diri. Namanya adalah Alexis. Ia mengatakan bahwa dirinya merupakan seorang pangeran dari tempat yang sangat jauh. Ia juga mengatakan bahwa sudah beberapa minggu sejak ia meninggalkan tempat tinggalnya karena terjadi suatu masalah di dalam kerajaannya. Sera bersimpati padanya. Ia menawarinya untuk ikut bersama menemui ayahnya, sang raja Vitryvhyn.
Alexis yang tak dapat menolak tawaran gadis manis itu lalu mengantar Sera pulang ke Istana. Saat berada di dalam aula istana Sera menceritakan semua kepada raja. Setelah raja memarahi si pelayan  –yang terus dibela sang putri–, ia kemudian menyambut dengan megah kedatangan Alexis. Ia juga sangat berterima kasih atas keberaniannya menyelamatkan sang Putri. Setelah mereka berdiskusi bersama mengenai strategi perang dan bagaimana politik bekerja di dalam lingkungan di istana, rupanya raja sangat menyukai Alexis. Ia melihat ada sesuatu potensi yang luar biasa pada diri Alexis. Maka ia menawarkan putrinya pada Alexis. Selain Alexis pria yang berani dan tangguh, posisi sebagai seorang pangeran merupakan syarat yang lebih dari cukup untuk menjadi pasangan putri Sera. Karena itu, setelah mendengar persetujuan dari Alexis dan Sera hari pertunangan pun dicanangkan. Pesta di persiapkan dan seluruh rakyat diundang.
           
http://gallery.totalcg.com/files/animexhibit_0015_original.jpg
Setelah 1 bulan mereka bertunangan, Alexis bercerita pada Sera bahwa dirinya merupakan keturunan makhluk penghuni planet lain, yaitu sebuah planet di antara konstalasi Auriga, planet Zeta-X. Ibunda Alexis adalah pemimpin planet tersebut sedang ayahandanya adalah mantan panglima kerajaan Aquatis di tengah samudra. Alexis dikirim ke bumi beserta sepasukan tentara dikarenakan konflik yang berada di ambang peperangan terjadi di atas planet Zeta-X. Perompak Angkasa, kawanan bandit yang brutal dan tak berbelas kasihan ingin menghancurkan planet tersebut. Demi keselamatan Alexis maka ratu Zeta-X mengirimnya ke bumi.
Namun ternyata di dalam pasukan Alexis terdapat seorang mata-mata daripada bawahan Panglima Perang Zeta-X, Betrayal. Mata-mata itu merusak gelombang elektromagnetik sinar pemancar untuk berkomunikasi sehingga selama satu bulan berada di bumi Alexis tidak dapat mengabari ibundanya. Di sanalah Putri Sera beserta raja diadu dombakan. Sang Putri dituduh memperalat dan mencuci otak Alexis serta menawannya. Ratu yang memang sedikit sentimen pun langsung menyiapkan seluruh pasukan untuk menyerang kerajaan Vitruvhyn demi menyelamatkan putra kesayangannya. Saat pasukan ratu meyerang kerajaan, Alexis dan pasukannya dengan terpaksa menembaki pesawat yang terus memporak-porandakan kerajaan. Raja telah mempersiapkan 10.000 pemanah, 15.000 prajurit tombak dan 20.000 prajurit berkuda untuk menghadapi serangan ini. Pertempuran berlangsung sangat sengit. Sinar laser ditembakkan dari segala penjuru, para prajurit berjatuhan menghadapi sepasukan dengan persenjataan canggih yang belum pernah mereka jumpai sebelumnya. Alexis berusaha mendekati kapal induk untuk bertemu dengan sang ratu namun ketika ia tengah berlari sang panglima perang Zeta-X menembakinya dengan sinar partikel penghancur. Meskipun pada akhirnya Alexis selamat berkat sihir pelindung yang dibuat Sera pada detik terakhir.
            Melihat kejadian tersebut Ratu Zeta-X marah besar, namun terlambat. Sang Panglima mengumumkan bahwa Planet Zeta-X telah dimusnahkan oleh Perompak Angkasa. Ia juga mengakui bahwa dirinya telah bergabung dengan Perompak Angkasa. Perang  yang terjadi saat ini hanyalah umpan bagi pasukan Zeta-X agar meninggalkan planet mereka dan sia-sia. Dan sekarang para Perompak Angkasa sedang menuju bumi dengan menggunakan mesin Zeta3D47 untuk menembus ruang dan waktu. Mendengar hal itu Sera sangat marah. Semua prajurit yang mati dari kedua belah pihak ternyata tidak lebih dari kesia-siaan belaka. Dan beberapa saat lagi perang yang sesungguhnya akan segera di mulai, namun hanya sedikit prajurit yang tersisa.
 Saat para Perompak Angkasa datang dan menyerang kerajaan, Alexis, Ratu Zeta-X serta Raja Vitruvhyn telah mengumpulkan pasukan yang mungkin masih bisa bertempur meskipun dengan luka di tubuh mereka. Mereka bertempur dengan gigih dan berani meskipun darah dan lendir berceceran di tubuh mereka. Mayat-mayat manusia serta alien bergelimpahan di atas tanah dan bangunan-bangunan hancur dibakar. Kekuatan mereka benar-benar tidak sebanding. Anggota Perompak Angkasa merupakan kumpulan alien-alien buas yang menjijikan dan brutal serta yang paling jahat di seluruh galaksi.
Sementara pasukan Raja Vitruvhyn serta Ratu planet Zeta-X sudah sangat kelelahan akibat dari pertarungan sebelumnya, para anggota Perombak Angkasa tak mengenal lelah membunuh dan menyayat apapun yang berada di depan mereka.
Kemudian terdengar suara si penyihir Voltra membahana.
            Wahai raja yang picik! Kau lihat sendiri kutukanku benar-benar terjadi, meskipun aku tidak pernah mengira makhluk asing seperti mereka akan ikut andil dalan terlaksananya kutukanku, tapi siapa perduli! Kerajaanmu tetaplah hancur! NYAHAHAHAHA!!!
            Putri Sera merasa bahwa ini semua merupakan tanggung jawabnya. Kutukan itu berasal dari darah yang mengalir di dalam tubuhnya. Raja dan Ratu tah bahwa dirinya akan membawa malapetaka  bagi kerajaan namun mereka tetap bersikeras mempertahankan Sera. Tak ada seorang pun yang pantas membuang bayi tak berdosa hanya karena sesuatu yang belum dipastikan kebenarannya. Ujar sang Raja. Saat ini sudah tak ada yang bisa mengembalikan apa yang telah terjadi, tapi hanya ada satu cara untuk mengehentikan semuanya.
Sera mulai membangkikan kekuatan yang ada di dalam dirinya. Dengan bantuan energi dari angin, tanah dan juga api ia menyiapkan satu kekuatan penghancur. Sera kemudian meluncur beberapa meter ke udara. Suaranya terdengar dalam setiap benak mereka yang di sayanginya. Ayah, Ibu, maafkan Sera. Ujarnya sedih. Alexis…. Aku mencintaimu selamanya… air mata mulai membasahi pipinya. Dan kalian para alien menjijikan! MATILAH DALAM API!!! HOLLY FIRE INFINITY!!!!!
Dan dalam sekejap semua musuh musnah dalam gelombang dasyat sihir-penghancur sang Putri. Semua anggota Perompak Angkasa berubah menjadi abu. Gelombang kekuatan itu merambat ke seluruh penjuru kerajaan dan memusnahkan semua musuh tanpa tersisa. Karena kekuatan sihir Sera terlalu besar maka tubuhnya pun tidak mampu lagi menahan kekuatan sihir itu hingga akhirnya ia membuyar menyisakan abu dari para alien yang telah ia musnahkan. Alexis yang tidak percaya akan apa yang dilihatnya mencari-cari keberadaan Sera. Namun tak ia tak ada di manamun Alexis memalingkan pandangannya.
 SEEERRRRAAAA!!!! teriaknya. Langit yang kembali cerah seakan mengejek kemenangan mereka.
            Alexis, aku percaya ia belum mati ujar Raja Vitruvhyn. Sera sebenarnya adalah keturunan penyihir Voltra yang telah mengutuk kerajaan ini. Voltra telah aku bakar delapan belas tahun yang lalu namun ia masih tetap hidup dan mengejekku. Kau mendengar suaranya sendiri tadi.
            Jadi maksudmu… Alexis terbata.
            Ya, tubuh Sera memang telah berubah menjadi abu namun jiwanya masih tetap utuh. Sekarang ia mungkin berada di suatu tempat yang sama dengan Voltra. Melayang dan tak terlihat, menunggu serpihan dan kekuatan kehidupannya menguat. Kau hanya perlu mencari asal kekuatan Sera. Mungkin saat ini auranya masih sangat lemah namun aku percaya kau akan dapat menemukannya. Raja menatap Alexis penuh arti.
            Sera… Alexis tertunduk sambil mengepalkan kedua tangannya. Ia merasa sangat menyesal karena tak dapat melindungi orang yang dikasihinya, tapi apa yang dikatakan raja mungkin benar. Secercah harapan pun tumbuh, kekasihnya mungkin memang sedang menunggu untuk segera dibangkitkan.
            Alexis, aku percayakan Sera padamu. Carilah ia dan jika kau telah menemukannya jadilah pelindungnya dan lindungi ia selamanya. Sang Raja meletakkan tangannya di pundak Alexis. Ia sangat berharap Alexis dapat menemukan putrinya dan menyayanginya selamanya.
            Ya, Yang Mulia. Aku berjanji akan menemukannya dan melindunginya dengan nyawaku sendiri. Alexis berjanji. Ia telah membulatkan tekadnya untuk mencari Sera melewati dunia dimana tak ada orang hidup yang bisa selamat.” Si kakek lalu berhenti bercerita.
            “Hanya itu? Bagaimana selanjutnya?” Tanya Will penasaran.
            “Ya! Bagaimana?”  anak-anak yang lain ikut memprotes.
            “Matahari sudah akan terbit. Akan aku lanjutkan esok malam di waktu yang sama. Sekarang aku harus pergi” jawab si kakek beranjak pergi menuju bayang-bayang.
            “Apakah aku akan bertemu lagi dengan mu esok malam?” Tanya Emily penuh harap.

            “Selama kau masih mempercayaiku dan cerita-ceritaku. Ya, aku akan kembali putri kecil. Percayalah padaku.”

0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

About Me

Powered by Blogger.

Copyright © Seira Writing Zone | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com