|
(source image : http://6iee.com/552992.html) |
“Pada zaman dahulu kala terdapat negeri yang damai
dan tentram.” cerita seorang kakek pada sekelompok anak jalanan penghuni
lorong-lorong gelap. “Di dalam negeri tersebut terdapat sebuah kerajaan megah
yang disebut dengan Vitruvhyn. Kerajaan Vitruvhyn dipimpin oleh seorang raja
yang sangat bijaksana dan seorang ratu yang baik hati. Bertolak belakang dengan
kehidupan rakyatnya yang bahagia dan sejahtera, raja dan ratu merasa sangat sedih
karena selama sepuluh tahun mereka menikah, mereka sama sekali belum dikaruniai
keturunan satu pun. Kerajaan begitu sepi
tanpa seorang anak pikir mereka.”
“Cerita itu membosankan. Kupikir
hanya anak perempuan saja yang pantas mendengarnya.” Ejek seorang anak
laki-laki. Matanya memicing pada gadis yang seumuran dengannya, sekitar 9
tahun.
“Kenapa kau memandangiku seperti
itu, Will?!” protes sang gadis.
“Apa kau tersinggung, Elia?” Will
melayangkan sebuah seringai. “Kupikir kau bukan seorang gadis mengingat betapa
garangnya dirimu.”
Elia menatap Will dengan gusar
seakan ingin mengikatnya di tiang gantung.
“Sebaiknya kalian diam!” Si kakek
tua berusaha melerai Elia dan Will yang akan dibuat menjadi bubur. “Bagaimana
aku bisa melanjutkan ceritaku jika kau terus menyelanya?”
“Diam kau pria tua!” bentak Will.
“Kau bilang akan menceritakan sesuatu yang menarik. Penipu. Ceritamu itu
membosankan. Aku sudah dengar cerita tentang putri yang menikahi pangeran
ribuan kali. Semuanya sama saja. Dan
semua hidup bahagia selamanya! Cih…” ucap Will gusar.
“Kau salah.” Tukas si pria tua. “Pertama
aku bukanlah penipu. Kedua aku tak pernah bilang kisahnya akan berakhir bahagia
selamanya. Dan ketiga ini bukan hanya sekedar cerita dari pria tua sepertiku.
Kau akan tahu bila kau mendengarkannya. Jadi, akankah kau diam sementara aku
menceritakan kisah yang berawal dari tipu daya dan ketamakan sang raja. Atau
kau akan mengusirku pergi dan meninggalkan semua kesenangannya?”
“Sebaiknya kau diam saja, Will.” Pinta seorang anak
laki-laki remaja yang lebih tua. “Maaf, tapi bisakah kau lanjutkan kisahnya?
Emily tak pernah punya kesempatan mendengarkan kisah dari seorang pendongeng
sepertimu.” Ia merujuk pada seorang gadis kecil berusia enam tahun yang tengah
bersandar di atas pangkuannya.
“Baiklah. Untuk gadis kecil ini akan kuberikan sentuhan
cinta sejati seorang pangeran.” Ujar si pria tua pada Emily. Gadis itu balas
menatapnya dengan mata berbinar. “Tapi pertama-tama…” lanjutnya. “Ikat lidah
kalian semua.” dan ia pun melanjutkan ceritanya.
“Karena raja dan ratu
begitu sangat menginginkan seorang anak, mereka kemudian dengan gelap mata menemui
penyihir terjahat di seluruh negeri, Voltra. Voltra menginginkan pertukaran. Ia
akan memberikan sang raja seorang anak apabila raja juga memberikan setengah
dari kerajaan untuknya. Tanpa pikir panjang raja pun setuju. Kemudian Voltra
memberikan bayi perempuannya pada sang raja dengan ambisi menguasai seluruh
kerajaan Vitruvhyn. Raja yang mengetahui ambisi Voltra langsung menyuruh
sepasukan prajuruit untuk menangkap si penyihir dan membakar si penyihir di
tiang gantung. Namun sebelum Voltra hangus terbakar ia mengutuk raja serta
kerajaannya.
Kau raja yang
picik! Berani sekali kau menipuku! bentak Voltra.
Namun raja hanya menatapnya dingin. Jika
aku tidak membunuhmu sekarang, maka sama saja aku menyerahkan seluruh kerajaanku
dalam derita di tangan mu.
Tiba-tiba api membesar dan berubah menjadi biru
menyala. Kau pikir semua akan berakhir
dengan bahagia bagi kerajaanmu? Tidak semudah itu setelah apa yang kau perbuat
padaku. Aku mengutukmu beserta seluruh kerajaanmu! Suatu hari nanti anakmu yang
merupakan pemberian dariku akan membawa kemalangan bagi seluruh kerajaan. Dan
kau beserta rakyatmu akan mati! NYAHAHAHAH dan Voltra pun berubah menjadi debu.”
“Penyihir dan kutukan. Itu baru namanya cerita.”
ujar Will bersemangat.
“Sshhh….” Timpal Elia.
“Raja dan ratu kemudian memberi nama
putri mereka Sera. 18 tahun kemudian saat Sera beranjak dewasa, ia merasa sudah
sangat lelah karena terus terkurung di dalam istana. Pasti akan menyenangkan bertemu dengan rakyatnya dan mendapat teman
pikirnya. Ia lalu diam-diam mengikuti pelayan kerajaan pergi ke luar istana
menuju kota. Pada awalnya ia sangat menikmati turnya di dalam kota namun
kemudian di tengah-tengah ramainya pasar Sera malah tersesat. Belum lagi ia
malah bertemu dengan sekelompok preman jalanan. Kawanan preman itu menggoda
Sera dan berusaha melakukan ini dan itu padanya. Beruntung tiba-tiba datang
seorang pria bertudung perak menghajar para berandalan tersebut. Sang Putri pun
terpana. Saat tudung orang tersebut terbuka, terlihat ketampanan yang tiada
tara. Matanya yang berwarna emas memancarkan keberanian dan juga ketangguhan. Sang
pria pun melihat kecantikan dan juga semangat yang tinggi dalam diri Sera. Dan
pada detik itu juga muncullah benih-benih cinta diantara keduanya.
Sang penyelamat lalu memperkenalkan
diri. Namanya adalah Alexis. Ia mengatakan bahwa dirinya merupakan seorang
pangeran dari tempat yang sangat jauh. Ia juga mengatakan bahwa sudah beberapa
minggu sejak ia meninggalkan tempat tinggalnya karena terjadi suatu masalah di
dalam kerajaannya. Sera bersimpati padanya. Ia menawarinya untuk ikut bersama
menemui ayahnya, sang raja Vitryvhyn.
Alexis yang tak dapat menolak tawaran gadis manis itu
lalu mengantar Sera pulang ke Istana. Saat berada di dalam aula istana Sera
menceritakan semua kepada raja. Setelah raja memarahi si pelayan –yang terus dibela sang putri–, ia kemudian menyambut
dengan megah kedatangan Alexis. Ia juga sangat berterima kasih atas keberaniannya
menyelamatkan sang Putri. Setelah mereka berdiskusi bersama mengenai strategi
perang dan bagaimana politik bekerja di dalam lingkungan di istana, rupanya
raja sangat menyukai Alexis. Ia melihat ada sesuatu potensi yang luar biasa pada
diri Alexis. Maka ia menawarkan putrinya pada Alexis. Selain Alexis pria yang
berani dan tangguh, posisi sebagai seorang pangeran merupakan syarat yang lebih
dari cukup untuk menjadi pasangan putri Sera. Karena itu, setelah mendengar
persetujuan dari Alexis dan Sera hari pertunangan pun dicanangkan. Pesta di
persiapkan dan seluruh rakyat diundang.
Setelah 1 bulan mereka bertunangan,
Alexis bercerita pada Sera bahwa dirinya merupakan keturunan makhluk penghuni
planet lain, yaitu sebuah planet di antara konstalasi Auriga, planet Zeta-X. Ibunda
Alexis adalah pemimpin planet tersebut sedang ayahandanya adalah mantan
panglima kerajaan Aquatis di tengah samudra. Alexis dikirim ke bumi beserta
sepasukan tentara dikarenakan konflik yang berada di ambang peperangan terjadi
di atas planet Zeta-X. Perompak Angkasa, kawanan bandit yang brutal dan tak
berbelas kasihan ingin menghancurkan planet tersebut. Demi keselamatan Alexis
maka ratu Zeta-X mengirimnya ke bumi.
Namun ternyata di dalam pasukan Alexis terdapat
seorang mata-mata daripada bawahan Panglima Perang Zeta-X, Betrayal. Mata-mata
itu merusak gelombang elektromagnetik sinar pemancar untuk berkomunikasi sehingga
selama satu bulan berada di bumi Alexis tidak dapat mengabari ibundanya. Di
sanalah Putri Sera beserta raja diadu dombakan. Sang Putri dituduh memperalat
dan mencuci otak Alexis serta menawannya. Ratu yang memang sedikit sentimen pun
langsung menyiapkan seluruh pasukan untuk menyerang kerajaan Vitruvhyn demi
menyelamatkan putra kesayangannya. Saat pasukan ratu meyerang kerajaan, Alexis
dan pasukannya dengan terpaksa menembaki pesawat yang terus memporak-porandakan
kerajaan. Raja telah mempersiapkan 10.000 pemanah, 15.000 prajurit tombak dan
20.000 prajurit berkuda untuk menghadapi serangan ini. Pertempuran berlangsung
sangat sengit. Sinar laser ditembakkan dari segala penjuru, para prajurit berjatuhan
menghadapi sepasukan dengan persenjataan canggih yang belum pernah mereka
jumpai sebelumnya. Alexis berusaha mendekati kapal induk untuk bertemu dengan
sang ratu namun ketika ia tengah berlari sang panglima perang Zeta-X menembakinya
dengan sinar partikel penghancur. Meskipun pada akhirnya Alexis selamat berkat
sihir pelindung yang dibuat Sera pada detik terakhir.
Melihat kejadian
tersebut Ratu Zeta-X marah besar, namun terlambat. Sang Panglima mengumumkan
bahwa Planet Zeta-X telah dimusnahkan oleh Perompak Angkasa. Ia juga mengakui
bahwa dirinya telah bergabung dengan Perompak Angkasa. Perang yang terjadi saat ini hanyalah umpan bagi
pasukan Zeta-X agar meninggalkan planet mereka dan sia-sia. Dan sekarang para
Perompak Angkasa sedang menuju bumi dengan menggunakan mesin Zeta3D47 untuk
menembus ruang dan waktu. Mendengar hal itu Sera sangat marah. Semua prajurit
yang mati dari kedua belah pihak ternyata tidak lebih dari kesia-siaan belaka.
Dan beberapa saat lagi perang yang sesungguhnya akan segera di mulai, namun
hanya sedikit prajurit yang tersisa.
Saat para
Perompak Angkasa datang dan menyerang kerajaan, Alexis, Ratu Zeta-X serta Raja Vitruvhyn
telah mengumpulkan pasukan yang mungkin masih bisa bertempur meskipun dengan
luka di tubuh mereka. Mereka bertempur dengan gigih dan berani meskipun darah
dan lendir berceceran di tubuh mereka. Mayat-mayat manusia serta alien
bergelimpahan di atas tanah dan bangunan-bangunan hancur dibakar. Kekuatan
mereka benar-benar tidak sebanding. Anggota Perompak Angkasa merupakan kumpulan
alien-alien buas yang menjijikan dan brutal serta yang paling jahat di seluruh
galaksi.
Sementara pasukan Raja Vitruvhyn serta Ratu planet
Zeta-X sudah sangat kelelahan akibat dari pertarungan sebelumnya, para anggota
Perombak Angkasa tak mengenal lelah membunuh dan menyayat apapun yang berada di
depan mereka.
Kemudian terdengar suara si penyihir Voltra
membahana.
Wahai
raja yang picik! Kau lihat sendiri kutukanku benar-benar terjadi, meskipun aku
tidak pernah mengira makhluk asing seperti mereka akan ikut andil dalan
terlaksananya kutukanku, tapi siapa perduli! Kerajaanmu tetaplah hancur! NYAHAHAHAHA!!!
Putri Sera merasa bahwa
ini semua merupakan tanggung jawabnya. Kutukan itu berasal dari darah yang
mengalir di dalam tubuhnya. Raja dan Ratu tah bahwa dirinya akan membawa
malapetaka bagi kerajaan namun mereka
tetap bersikeras mempertahankan Sera. Tak
ada seorang pun yang pantas membuang bayi tak berdosa hanya karena sesuatu yang
belum dipastikan kebenarannya. Ujar sang Raja. Saat ini sudah tak ada yang
bisa mengembalikan apa yang telah terjadi, tapi hanya ada satu cara untuk
mengehentikan semuanya.
Sera mulai membangkikan kekuatan yang ada di dalam
dirinya. Dengan bantuan energi dari angin, tanah dan juga api ia menyiapkan
satu kekuatan penghancur. Sera kemudian meluncur beberapa meter ke udara.
Suaranya terdengar dalam setiap benak mereka yang di sayanginya. Ayah, Ibu, maafkan Sera. Ujarnya sedih. Alexis…. Aku mencintaimu selamanya… air
mata mulai membasahi pipinya. Dan kalian
para alien menjijikan! MATILAH DALAM API!!! HOLLY FIRE INFINITY!!!!!
Dan dalam sekejap semua musuh musnah dalam gelombang
dasyat sihir-penghancur sang Putri. Semua anggota Perompak Angkasa berubah
menjadi abu. Gelombang kekuatan itu merambat ke seluruh penjuru kerajaan dan
memusnahkan semua musuh tanpa tersisa. Karena kekuatan sihir Sera terlalu besar
maka tubuhnya pun tidak mampu lagi menahan kekuatan sihir itu hingga akhirnya
ia membuyar menyisakan abu dari para alien yang telah ia musnahkan. Alexis yang
tidak percaya akan apa yang dilihatnya mencari-cari keberadaan Sera. Namun tak
ia tak ada di manamun Alexis memalingkan pandangannya.
SEEERRRRAAAA!!!! teriaknya. Langit yang
kembali cerah seakan mengejek kemenangan mereka.
Alexis,
aku percaya ia belum mati ujar Raja Vitruvhyn. Sera sebenarnya adalah
keturunan penyihir Voltra yang telah mengutuk kerajaan ini. Voltra telah aku
bakar delapan belas tahun yang lalu namun ia masih tetap hidup dan mengejekku.
Kau mendengar suaranya sendiri tadi.
Jadi
maksudmu… Alexis terbata.
Ya,
tubuh Sera memang telah berubah menjadi abu namun jiwanya masih tetap utuh. Sekarang
ia mungkin berada di suatu tempat yang sama dengan Voltra. Melayang dan tak
terlihat, menunggu serpihan dan kekuatan kehidupannya menguat. Kau hanya perlu
mencari asal kekuatan Sera. Mungkin saat ini auranya masih sangat lemah namun
aku percaya kau akan dapat menemukannya. Raja menatap Alexis penuh arti.
Sera…
Alexis tertunduk sambil mengepalkan kedua tangannya. Ia merasa sangat menyesal
karena tak dapat melindungi orang yang dikasihinya, tapi apa yang dikatakan
raja mungkin benar. Secercah harapan pun tumbuh, kekasihnya mungkin memang
sedang menunggu untuk segera dibangkitkan.
Alexis,
aku percayakan Sera padamu. Carilah ia dan jika kau telah menemukannya jadilah
pelindungnya dan lindungi ia selamanya. Sang Raja meletakkan tangannya di
pundak Alexis. Ia sangat berharap Alexis dapat menemukan putrinya dan
menyayanginya selamanya.
Ya,
Yang Mulia. Aku berjanji akan menemukannya dan melindunginya dengan nyawaku
sendiri. Alexis berjanji. Ia telah membulatkan tekadnya untuk mencari Sera melewati
dunia dimana tak ada orang hidup yang bisa selamat.” Si kakek lalu berhenti
bercerita.
“Hanya itu? Bagaimana selanjutnya?”
Tanya Will penasaran.
“Ya! Bagaimana?” anak-anak yang lain ikut memprotes.
“Matahari sudah akan terbit. Akan
aku lanjutkan esok malam di waktu yang sama. Sekarang aku harus pergi” jawab si
kakek beranjak pergi menuju bayang-bayang.
“Apakah aku akan bertemu lagi dengan
mu esok malam?” Tanya Emily penuh harap.
“Selama
kau masih mempercayaiku dan cerita-ceritaku. Ya, aku akan kembali putri kecil.
Percayalah padaku.”
Note : If you want this story to be continued pleases comment, thanks ^^